MODUL2 PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN. MODUL 2 PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN 1.1 TUJUAN 1. Dapat menggunakan alat ukur jangka sorong untuk mengukur benda. 2. Dapat membedakan presisi dan akurasi hasil pengukuran dari setiap alat ukur yang berbeda tingkat ketelitiannya terhadap hasil pengukuran.
Ketepatanhasil pengukuran salah satunya ditentukan oleh jenis alat ukur yang digunakan. Penggunaan sebuah alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu ketelitian hasil ukur, ukuran besaran, dan bentuk benda yang yang diukur. Ada beberapa jenis alat ukur dalam Fisika, yaitu alat ukur panjang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu.
Satuanstandar waktu. Satuan SI waktu adalah sekon (s). Mula-mula ditetapkan bahwa satu sekon sama dengan 1/86.400 rata-rata gerak semu matahari mengelilingi Bumi. Dalam pengamatan astronomi, waktu ini ternyata kurang tepat akibat adanya pergeseran, sehingga tidak dapat digunakan sebagai patokan.
measured(Faktor kalibrasi adalah faktor yang harus dikalikan terhadap bacaan alat untuk mendapatkan besaran yang diukur). Teknik kalibrasi alat ukur radiasi (AUR) ada 2 metode [3], yaitu teknik kalibrasi dengan metode substitusi dan teknik kalibrasi dengan metode tip to tip. Teknik kalibrasi dengan metode substitusi adalah
Besarandan satuan baku berlaku di seluruh dunia untuk memudahkan komunikasi ilmiah antar bangsa dan nilainya selalu sama. yaitu sekon di Konferensi Umum tentang Berat dan Pengukuran ke-17 pada tahun 1983. Alat ukur panjang yang biasa digunakan adalah penggaris atau mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, dan meteran
D Besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok. 42. Alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur besaran waktu adalah . A. penggaris B. stopwatch C. neraca D. spidometer. 43. Setiap jenis ukuran memiliki satuan standar dalam Sistem International. Pasangan ukuran dan satuan standar berikut yang tidak mengikuti sistem SI adalah .
Heksakontadeadalah satuan Eratosthenes yang digunakan dan sama dengan 6°, sehingga satu putaran dibagi menjadi 60 heksakontade. Pechus (n = 144-180) Pechus adalah satuan Babilonia yang sama dengan sekitar 2° atau 2 1 2 °. Derajat biner (n = 256) Derajat biner, juga dikenal sebagai radian biner (atau brad), adalah 1 256 dari satu putaran.
Sampelair yang digunakan adalah campuran air dan kaolin dengan variasi massa 0,001 g, 0,005 g, 0,010 g, dan 0,015 g. Masing masing sampel diukur dengan turbidimeter sehingga diperoleh nilai kekeruhan dari sampel air. Selanjutnya, sampel air diukur dengan sensor kekeruhan yang terdapat pada alat ukur yang dibuat.
ql9wV0. hinl9dl6u8.pages.dev/167hinl9dl6u8.pages.dev/477hinl9dl6u8.pages.dev/115hinl9dl6u8.pages.dev/463hinl9dl6u8.pages.dev/201hinl9dl6u8.pages.dev/342hinl9dl6u8.pages.dev/440hinl9dl6u8.pages.dev/88
besaran dan satuan yang digunakan pada alat ukur pneumatic adalah